Sabtu, 28 Februari 2009
Riwayat - Riwayat Yang Menggugah
1. Suatu saat Hazrat Masih Mauud as pergi jalan-jalan setelah shalat shubuh ke a rah barat Qadian, dimana (tempat itu) pernah dijadikan tempat shalat Eid. Hazrat Muslih Mau’ud ra yang ketika itu masih kecil (anak-anak) ikut bersama dengan Beliau as, juga beberapa sahabat ra. Sahabat yang ikut serta dengan Beliau as memotong batang miswak dari pohon miswak yang ada ditempat itu, dan mulai menggunakannya untuk bersiwak.
Hazrat Muslih Mau’ud ra karena masih sangat kecil, dengan kepolosan kanak kanaknya Beliau pun ikut memetik batang miswak dan diberikannya kepada ayahanda tercinta sambil berkata:”Abbu, ye lo, miswak karen (Ayah ambil ini, bersiwaklah), wajah Berberkat Beliau as keliatan berbeda, tapi Beliau as tidak mengatakan apapun, tapi ketika sudah tiga kali Hazrat Muslih Mau’ud ra meminta supaya sang Ayah mengambil batang miswak yang diberikannya, maka Beliau as bersabda dengan nada marah:” Kalian telah memotong batang miswak dan menggunakannya, apakah kalian sudah meminta izin dari pemilik pohon ini?
Siapa yang memberikan hak kepada kalian untuk memotong batang batang miswak ini dan digunakan? Akhirnya semuanya membuang batang-batang miswak itu. Nampaknya ini adalah hal sepele saja, inilah yang disebut dengan kehalusan takwa. Kita bisa melihat bagaimana Hazrat Masih Mau’ud as menerapkan tarbiyat kepada putera-puteri Beliau dari semenjak dini.
2. Hazrat Umar ra sakit sudah 14 hari. Banyak sekali orang-orang yang datang untuk menjenguk sang Khalifah. Diantara yang menjenguk Beliau ra adalah Hazrat Amar bin Ash ra yang pada saat itu menjabat sebagai gubernur Mesir. Beliau datang pada waktu malam hari. Terjadilah perbincangan diantara Beliau berdua pada malam itu berkenaan dengan kondisi Mesir, pertablighan, dan kaum muslimin diMesir.
Pada saat itu ada lentera yang sedang menyala disebelah Hazrat Umar yang menyala dengan minyak zaitun, Setelah itu Hazrat Amar Bin Ash ra bertanya kepada Sang Khalifah:” Hazrat Amirul Mukminin! kalau Tuan wafat, apa yang harus kami lakukan setelah itu? (Dan pertanyaan seputar itu (hal hal pribadi).
Mendengar itu Hazrat Umar ra seketika itu mematikan lentera itu, Hazrat Amar Bin Ash berkata :”Amirul Mukminin, gelap, Beliau ra menjawab, tidak! :”Dari tadi perbincangan kita adalah seputar perkembangan Islam, pertablighan, kaum muslimin di Mesir (yang berhubungan dengan keislaman), tiba-tiba berubah menjadi perbincangan pribadi, sedangkan disebelah kita ada lentera yang didalamnya terdapat minyak zaitun yang didanai dari dana baitul Maal, kita tidak pantas untuk menggunakan sarana Islam untuk kepentingan pribadi, akhirnya saya matikan lenteranya, selanjutnya mereka berbincang-bincang dalam kegelapan, inilah kehalusan takwa.
Didalam Jemaat ini bagaimana Hz masih Mau’ud telah menciptakan wujud wujud yang bertakwa, yang kalau dibandingkan dengan Sahabat-sahabat Rasulullah SAW seperti sabda Hazrat SAW sendiri :’ Aku tidak tahu apakah yang awwaliin ini yang lebih baik atau yang akhariin yang lebih baik.
3. Munsyi Bakhsy Ali Shahib tinggal di Syimlah (India) sebelumnya beragama Kristen, sebelum baiat dia ikut daftar dalam perjudian lotre atau togel (diharamkan), setelah Beliau baiat kedalam Jemaat Beliau memenangkan lotre sebesar 7500 rupees. Beliau menulis surat kepada Hz Masih Mauud as, Huzur, :“bagaimana ini? Hz Masih Mau’ud as menjawab :”Tuan jangan gunakan uang ini untuk diri sendiri, tapi bagikanlah kepada para fakir miskin.
Satu sen pun Beliau ra tidak menggunakan uang itu, dan Beliau membagikan semuanya kepada para fakir miskin. Dimana kita bisa mendapatkan misal seperti ini didunia ini di zaman ini? Islam mengajarkan sesuatu benda yang bukan milik kamu, jangan gunakan benda itu, inilak takwa.
Selanjutnya kita lihat bagaimana berpengaruhnya talim tarbiyat yang diberikan Hazrat Masih Mau’ud as kepada para Sahabah ra.
4. Mister Roger, orang Afrika ghair Ahmadi, kristen yang memiliki 12 istri setelah baiat Beliau berfikir, apa yang harus kulakukan dengan 12 istri? Nazir Shab Ahmad Ali, Beliau menuliskan surat kepada Hazrat Khalifatul Masih Tsani, 12 istri apa yang harus saya lakukan? Huzur ra menjawab: Sesuai hukum Islam diizinkan memiliki istri 4 dalam satu waktu, padahal kalaulah beliau menginginkan, bisa saja menyisakan 4 istri yang termuda dan yang tertua di ceraikan, tapi bagaimana ketakwaan beliau, dan ketakutan beliau pada Allah Ta’ala.
Mengatakan pada istri istri Beliau bahwa :”aku sudah baiat masuk Islam tidak bisa berbuat apa apa, ini peraturan Islam, akhirnya Beliau menanggung pengeluaran istri 2 yang telah diceraikan. Inilah takwa yang akan mempertemukan kita dengan Tuhan, Kalaulah tidak bertakwa, dan kekotoran kekotoran ruhani tidak ditinggalkannya, maka bagaimana bisa sampai pada Allah Ta’ala?
5. Suatu saat Hazrat Umar ra sedang shalat, Beliau merasakan ketidak khusyuan, gelisah, Beliau ra bertanya kepada sang khadim:”wahai fulan! Masak apa tadi kamu? Jawab, :”seperti biasa Tuan, (ayam, sayur, dsb), bertanya lagi :”Dari mana kamu dapatkan uangnya? Khadim menjawab:” Oh ya, Tadi saya kepasar, dahulu sebelum saya baiat masuk Islam, saya bekerja sebagai peramal, ahli nujum , yang suka meramal tangan (haram dalam islam) pada say itu ada seseorang yang minta diramalkan, tapi setelah itu dia kabur tanpa membayar upahnya, tadi ketika saya kepasar untuk belanja, saya jumpa orang itu dan dia menghampiri dan membayar utangnya itu, lalu saya belikan makanan untuk Tuan hari ini , dan sayapun makan dari makanan itu.
Akhirnya Beliau ra memasukkan jari kedalam mulut Beliau supaya makanan yang sudah masuk itu keluar lagi, muntahlah dan keluarlah makanan itu, dan akhirnya Beliau wudlu dan shalat lagi dan kekhusyuan Beliau kembali pulih. (efek barang haram untuk rohani) (misykat kitabut tijaraat) selanjutnya Beliau ra bersabda :”Yang didalam perutnya ada barang haram sebesar zarrah pun dia tidak akan sampai pada Allah Ta’ala.
Dan Beliau ra bersabda lagi dalam hadits itu juga :”Kalaulah kita membeli 10 jengkal kain, ika satu jengkal saja didapat dari uang haram , maka telingaku akan tuli, saya mendengar dari Rasulullah saw bahwa shalat orang yang seperti itu tidak akan diterima. Inilah najis, kekotoran, inilah larangan yang tidak akan membiarkan kita menjadi orang muttaki. Dan karena itu difirmankan tattaquwn , Kalaulah kalian tidak dengan hati hati, kerja keras, upaya yang kuat untuk selamat, maka kalian tidak akan selamat.
Hazrat Masih Mau’ud as bersabda :” diperlukan kerja keras dan doa, janganlah seseorang berfikir bahwa dia sudah sampai pada derajat taqwa, itu adalah hal yang tidak mungkin .
6. Hazrat Umar adalah sahabat yang dinubuatkan diantara 10 sahabat yang akan masuk surga. Ketika datang saat-saat terakhir Beliau, Beliau sangat khawatir, putera Beliau yang besar Abdullah, bertanya :” Ayah kenapa? kenapa, sakit, luka ? Jawab:”Tidak, tidak apa-apa, padahal saat itu Beliau sedang terluka berat, Belau menjawab :”aku takut pada Allah Ta’ala, Anak bertanya:”Kenapa ayah takut? ayah adalah 1 dari 10 sahabat yang dinubuatkan masuk surga.
Jawab: Tidak Abdullah, engkau tidak tahu apa yang aku lakukan dan apa yang tidak aku lakukan sepeninggal Rasulullah SAW. Beliau sering berdoa yang sampai pada akhir hayat Beliau:” laa lii wa laa alayya, laa lii wa laa alayya, amal shaleh yang telah kulakukan aku tidak mengharapkan ganjarannya, tapi kabulkanlah doa ku ini yakni apapun dosa yang sudah aku lakukan, maafkanlah, sama-sama kan saja, aku tidak menginginkan yang lain. Ketika seorang Hazrat Umar bersabda seperti itu, maka semua dari kita harus menghisab diri kita masing masing, dalam hal kerohanian sudah sampai dimana kita berdiri?, silahkan hisab masing masing.
Sesuai dengan sabda Hazrat Masih Mauud as: “kalaulah satu saja perintah dilanggar, maka pintu najat ditutup dengan tangan kita sendiri. dibulan ini (Ramadhan) dimana pintu-pintu surge terbuka lebar untuk kita , kita berdoa, jangan sampai ada pintu surge yang tertutup untuk kita, semoga Allah mengabulkan doa-doa kita dan puasa kita amin.