Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

LOVE FOR ALL HATRED FOR NONE

Minggu, 03 Mei 2009

Pernyataan Jujur Para Tokoh Tentang Ahmadiyah


Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden RI Pertama:
“Maka oleh karena itulah, walaupun ada beberapa fasal dari Ahmadiyah tidak saya setujui dan malahan saya tolak,….., tokh saya merasa wajib berterima kasih atas faedah-faedah dan penerangan-penerangan yang telah saya dapatkan dari mereka punya tulisan-tulisan yang rasional, moderen, broad minded dan logis itu”. (Di Bawah Bendera Revolusi : 346; Sinar Islam, Januari 1984 : 57 )

Dr. H.A.Karim Amarulah, Ulama dan Tokoh Pergerakan Kemerdekaan RI, ayah Prof. Dr. Hamka :
“Diatas nama Islam dan kaum Muslimin se-Dunia kita mem
uji sungguh kepada pergerakannya Ghulam Ahmad tentang mereka banyak menarik kaum Nasrani (Kristen) masuk agama Islam di tanah Hindustan dan lain-lain tempat…..”. (Al Qaulus-Shahih : 149; Ibid )

Prof. Dr. Hamka, Ulama dan Ketua MUI pertama :
“Adapun kaum Ahmadi (Ahmadiyah), dan usahanya melebarkan Islam di benua Eropa dan Amerika, dengan dasar ajaran mereka, faedahnya bagi Islam ada juga. Mereka menafsirkan Qur’an ke dalam bahasa-bahasa yang hidup di Eropa. Padahal zaman 100 tahun yang lalu masih merata kepercayaan tidak boleh menafsirkan Qur
’an. Penafsiran Quran dari kedua golongan Ahmadiyah itu membangkitkan minat bagi golongan yang mengingini kebangkitan Islam ajaran Muhammad kembali buat memperdalam selidiknya tentang Islam…..”. (Pelajaran Agama Islam, Cet. I : 199; Ibid )

Muhammad Akram M.A., Cendekiawan Muslim :
“Pengaruh Jemaat Ahmadiyah memang jauh sekali. Ini disebabkan kepercayaan Pendiri Jemaat Ahmadiyah dan pengikutnya, bahwa jihad dengan pedang bukanlagh masanya sekarang. Yang diperlukan ialah jihad dengan pena, jihad dengan lisan dan tulisan. Pendirian mereka ini tidak sejalan dengan pendirian umat Islam lainnya, tetapi hakikat yang nyata ialah, kemampuan jihad dengan pedang tidak ada pada Ahmadiyah dan tidak pula terdapat pada umat Islam lainnya. Karena kepercayaan umum umat Islam terhadap jihad dengan pedang itu, maka akhirnya jihad ‘am dan dakwah pun tidak dilakukan. Orang Ahmadiyah yang mengakui jihad dengan dakwah itu merekalah yang melakukannya dengan menganggapnya sebagai kewajiban. Di sini mereka berhasil dan sukses”. (Maud-i-Kauthar, 193-194; Ibid )



Prof. Drs. K.H. Hasbullah Bakry S.H., Ulama dan Cendekiawan Muslim :
“Menurut pendapat saya, adalah suatu kesalahan yang amat besar telah dilakukan oleh Majlis Ulama kita baru-baru ini tanpa mendengar lebih dulu pendapat ulama lain, menyatakan Ahmadiyah bukan Islam (hal ini pasti bertentangan dengan ayat Alquran An-Nisa:94 yang mencegah kita mengkafirkan sesama Islam).
Kalau kita tidak boleh mengkafirkan golongan Syi’ah, begitu juga kita tidak boleh mengkafirkan golongan Ahmadiyah, sebab mereka tetap masih mengaku Islam dengan iman Islam. Kiranya para Ulama di Indonesia dapat menempati posisinya yang benar dalam membangun bangsa dan negara, amien”. (Kiblat, No.16/XXVII, hal 26 ).

ShareThis

 

Kembali lagi ke atas