Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

LOVE FOR ALL HATRED FOR NONE

Sabtu, 28 Februari 2009

Orang - Orang Yang Mendapat Hidayah



يَهْدِىْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوٰنَهُ سُبُلَ السَّلَٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهِ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرٰطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya : Dengan itu Allah menuntun orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya pada jalan-jalan keselamatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya dengan izin-Nya dan menuntun mereka kepada jalan lurus (Al Maidah : 17)

Inilah Tuhan Islam yang telah mengutus Hazrat Rasulullah saw 1400 tahun yang silam diwaktu manusia hidup didunia dalam kegelapan ruhani. Dan melalui beliau saw Allah swt telahpun mengumumkan bahwa apabila suasana kegelapan melanda manusia Aku akan melantik kembali seorang Ghulam Sadiq dari antara Kaum Akhirin yang akan menampilkan ajaran Islam yang sejati kepada manusia didunia. Sehingga dengan perantaraan-nya dunia akan mengenal ajaran Islam yang sejati.

Tuhan Agama Islam adalah Tuhan yang hidup Yang setiap zaman selalu mengutus seorang dari hamba-Nya yang terpilih untuk menciptakan keselamatan dan memberi hidayah kepada dunia. Dan supaya ia membawa manusia didunia kearah jalan yang lurus. Dan sesuai dengan undang-undang-Nya, Tuhan memberi petunjuk kepada orang-orang yang berakal dan mempunyai fitrat yang baik, yaitu orang-orang yang berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan mereka sehingga Tuhan-pun memberi hidayah kepada mereka. Dan Allah swt sentiasa memberi hidayah kepada orang-orang yang mencari hidayah.

Pada kesempatan ini saya ingin menceritakan kisah orang-orang yang menerima hidayah dari Allah swt sejak dari zaman Hazrat Rasulullah saw dan juga kisah orang-orang yang mendapat hidayah dizaman ini yaitu dizaman Hazrat Masih Mau’ud a.s. sebagai Ghulam Shadiq Rasulullah saw. Sehingga akan jelas bagaimana Allah swt dengan karunia-Nya memberi bimbingan kepada orang-orang yang mencari hidayah itu dari pada-Nya. Atau terhadap orang-orang yang banyak melakukan kebaikan-kebaikan Allah swt memberi bimbingan dan hidayah kepada mereka kearah jalan lurus.

Dizaman Hazrat Rasulullah saw seorang penya’ir yang sangat cerdas dan sangat bijaksana bernama Tufail bin Amar pada suatu ketika datang ke Mekah untuk mengikuti “musya’arah” (perlombaan membaca syair). Beliau berasal dari kabilah Daos asal Yemen telah dipesan keras oleh beberapa tokoh Quresy pada waktu itu katanya : “Apabila anda datang ke Mekah untuk urusan niaga ataupun untuk urusan musya’arah jangan sekali-kali mendekati orang bernama Muhammad (Rasulullah saw) karena dia seorang penyebar fitnah (na’uzubillahi min zalik !) dan dia telah memecah belah kesatuan dan persatuan orang-orang disini. Dia telah membuat saudara bertelingkah atau berkelahi dengan saudaranya sendiri atau anak bertelingkah dengan ayahnya sendiri sehingga anakpun berpisah dari ibunya. Bagaimanapun dia adalah seorang yang sangat pandai bercakap dengan menggunakan sihir. Oleh sebab itu ia menjadi buah bibir manusia ditempat ini.

Anda seorang terkemuka yang bijaksana dan pemimpin dinegeri anda, jangan sekali-kali mendekat kepadanya, jangan bercakap dengan dia agar andapun jangan terpedaya oleh sihirnya itu.” Cara demikian persis seperti yang dilakukan oleh para Mullah zaman sekarang ini, yang mengatakan : “Kalian jangan mendengar kata-kata orang-orang Ahmadi, jauhkan diri dari mereka dan jangan berbicara masalah Agama dengan mereka agar kalian jangan terperangkap oleh kata-kata mereka yang mengandongi sihir.” Itulah sebabnya hasil dari wawancara dengan Imam Jema’at Ahmadiyah di Nasional Assembly Pakistan pada tahun 1974 sampai sekarang belum juga disebar luaskan kepada masyarakat bahkan sengaja disembunyikan oleh Pemerintah supaya masyarakat Pakistan jangan mengetahui hal yang sebenarnya tentang Ahmadiyah.

Pada akhirnya Tufail bin Amar itu berkata : Mereka begitu tegas mengatakan hal itu semua sehingga saya telah berniat dengan kuat tidak akan mendekati Hazrat Muhammad Rasulullah saw. Dan agar kuping jangan mendengar kata-kata yang tidak diinginkan dari pada beliau saya sumbat kuping saya dengan cotton (kapas). Namun ketika saya sampai dekat Bait Ka’bah saya lihat Hazrat Nabi Muhammad saw sedang berdiri menunaikan sembahyang. Saya mencoba pergi mendekati beliau
02

dan berdiri tidak jauh dari beliau. Dan sekalipun kuping saya telah disumbat dengan cotton (kapas) namun suara beliau membacakan ayat-ayat Al Qur’an terdengar juga oleh kuping saya dan saya sangat tertarik sekali dengan bunyi kalam (ayat) yang beliau baca itu. Lalu saya berfikir didalam hati; “Betapa bodohnya saya, saya seorang sya’ir yang berakal bijak dan saya tahu menapis mana yang baik dan mana yang buruk, apabila saya dapati hal itu baik tentu akan saya terima jika keadaannya buruk tentu akan saya tinggalkan sebab Allah swt telah memberi akal kepada saya” Terhadap orang yang mempunyai fitrat baik dan lurus seperti itu Allah swt memberi bimbingan dan hidayah. Beliau berkata lagi : “Bagaimanapun saya tunggu beberapa waktu sampai Hazrat Rasulullah saw selesai menunaikan sembahyangnya. Ketika beliau pergi menuju rumah beliau sayapun mengikuti beliau dari belakang. Ketika Hazrat Rasullah saw hampir masuk kedalam rumah beliau saya panggil nama beliau : Hai Muhammad saw ! Kaum Tuan telah berpesan kepada saya begini dan begitu dan mengatakan bahwa Tuan adalah seorang ahli sihir yang besar, pembuat kerusuhan dan perpecahan dikalangan masyarakat, pembuat kacau dan pembuat pemberontakan terhadap bangsa dan sebagainya.

Mereka begitu menakut-nakuti saya dan saya dilarang mendengar kata-kata Tuan sehingga saya menyumbat telinga saya dengan cotton (kapas). Akan tetapi Allah swt telah memperdengarkan suara tuan kepada saya ketika Tuan membaca Kalam-Nya. Kalam yang saya dengar itu begitu indahnya. Sekarang bacakanlah kepada saya Kalam yang lainnya lagi.” Tufail Bin Amar mengatakan bahwa Hazrat Rasulullah saw memberitahukan tentang ajaran Islam dan membacakan beberapa Kalam Ilahi yang lainnya lagi kepada beliau. Beliau berkata : “Demi Allah ! Saya tidak pernah mendengar Kalam lain seindah Kalam yang beliau bacakan kepada saya itu. Setelah mendengar kalam itu semua sayapun mengucap dua Kalimah Syahadah dan masuk Islam. Setelah itu saya berkata kepada Hazrat Rasulullah saw bahwa saya adalah Kepala Kaum di negeri saya dan Kaum saya akan mendengar apa yang akan saya katakan kepada mereka dan bila saya kembali dinegeri saya akan bertabligh kepada Kaum saya. Saya mohon Tuan berdo’a untuk saya semoga Allah swt memberi kejayaan kepada saya. Dan saya berkata kepada Hazrat Rasulullah saw, ya Rasulullah ! Jika ada tanda-tanda yang mendukung tentang yang akan saya sampaikan nanti kepada Kaum saya beritahukanlah kepada saya. Maka Hazrat Rasulullah saw berdo’a untuk saya dan sayapun kembali kenegeri saya.”

Didalam riwayat dikatakan bahwa Hazrat Tufail Bin Amar r.a. menceritakan perjalanan beliau katanya : “ Ketika saya sedang dalam perjalanan kembali pulang saya hampir sampai disebuah perbatasan, pada bagian jidat diantara kedua mata saya memancar cahaya yang bersinar cemerlang. Lalu saya berdo’a kepada Allah swt , Wahai Allah ! Perlihatkanlah lagi cahaya selain dari pada bagian tubuh saya ini, sebab jangan-jangan Kaum saya akan berkata : Muka engkau telah berubah !! Maka memancarlah sinar pada pangkal tongkat saya dan ketika saya turun dari kendaraan orang-orangpun telah melihat tanda yang bersinar itu. Akhirnya sayapun telah sampai ditenbgah-tengah Kaum saya. Hari berikutnya ayah saya datang kerumah saya untuk berjumpa dengan saya. Saya berkata kepada ayah saya : “Ayah sekarang sudah terputus hubungan saya dengan ayah!” Beliau bertanya, Apa sebabnya ? Saya jawab, saya sudah masuk Islam, saya sudah masuk kedalam Agama Muhammad saw. Maka ayah saya berkata, beritahulah ayah apa Islam itu ? Saya jawab, sekarang ayah mandilah dahulu dan bersihkan badan ayah. Setelah beliau mandi bersih, beliau kembali datang kepada saya, lalu saya ceritakan ajaran Islam kepada beliau. Akhirnya beliaupun menerima dan masuk Islam.

Sesudah itu isteri saya datang mendekati saya dan saya katakan kepadanya, hai isteriku, sekarang hubungan abang dengan engkau sudah putus tidak ada hubungan lagi karena abang sudah masuk Islam. Diapun bertanya apa Islam itu. Saya katakan kepadanya; Pergi dan mandilah dahulu sampai badan engkau bersih, sesudah itu akan abang ceritakan bagaimana ajaran Islam itu. Setelah mendengar penjelasan saya tentang ajaran Islam isteri sayapun bai’at masuk Agama Islam.”

Beberapa lama kemudian Hazrat Tufail Bin Amar r.a. mulailah bertabligh kepada Kaum beliau. Akan tetapi Kaum beliau sangat keras menentang terhadap ajaran Islam yang beliau sampaikan. Beliau berkata ; Mengingat keadaan demikian saya pergi kepada Hazrat Rasulullah saw untuk menceritakan keadaan Kabilah Daos ini bahwa Kabilah ini tidak mau menerima bahkan telah menolak dengan keras sekali. Lalu saya minta kepada Hazrat Rasulullah saw untuk mendo’akan bagi kehancuran Kaum Daos ini. Kemudian Hazrat Rasulullah saw mengangkat kedua belah tangan beliau dan berdo’a singkat saja seperti berikut ini : “ Wahai Allah !! Anugerahkanlah hidayat kepada Kabilah Daos !! Sesudah itu Hazrat Rasulullah saw menyuruh saya kembali pulang kenegeri saya dan bersabda: “ Kembalilah kenegeri anda dan tablighlah disana dengan lemah lembut dan dengan kasih-sayang.” Katanya; Saya bertabligh terus kepada kaum saya, selama itu Hazrat Rasulullah saw pun hijrah dari Mekkah ke Madinah dan orang-orang Mekkah melakukan serangan-serangan yang sangat hebat dan ganas terhadap pasukan beliau saw. Katanya setelah terjadi peperangan Ahzab
03

banyak sekali orang-orang dari Kabilah saya yang masuk Islam. Dari keluarga Hazrat Tufail bin Amar, yang disebut Tufail bin Amar Dosi sebanyak 70 keluarga telah ikut berhijrah ke Madinah dan Hazrat Abu Hurairah r.a. juga berasal dari Kabilah Dos ini. Jadi do’a permohonan hidayah yang dipanjatkan oleh Hazrat Rasulullah saw telah disimpan oleh Allah swt dan setelah beberapa tahun lamanya sejumlah besar dari Kabilah beliau ini telah masuk Islam.

Dengan demikian Hazrat Rasulullah saw tidak pernah terburu-buru dalam setiap pekerjaan beliau. Tatkala beliau melakukan lawatan ke Taif beliau disambut secara kasar dan brutal oleh penduduk disana sehingga beliau lari keatas bukit dan disana Malaikatpun berkata kepada beliau : Hai Muhammad jika engkau izinkan bukit ini akan aku cabut untuk ditimpakan keatas orang-orang Taif. Namun Nabi Muhammad saw tidak mengizinkan berbuat demikian, sebaliknya beliau memanjatkan do’a kepada Allah swt supaya mereka atau keturunan mereka mendapat hidayah dari Allah swt. Demikianlah cara perlakuan Hazrat Rasulullah terhadap masyarakat sehingga beliau mengajarkan do’a ini : اَللَهمَّ اِهْدِ قَوْمِيْ فَاِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ artinya : Wahai Tuhan kami !! Berilah petunjuk kepada kaumku sebab mereka tidak mengerti. Do’a ini sesuai benar dengan keadaan zaman sekarang juga, orang-orang Ahmadi harus banyak-banyak membaca do’a ini.

Pada zaman ini banyak sekali perlawanan terhadap Hazrat Masih Mau’ud a.s. setelah beliau menda’wakan diri sebagai utusan Tuhan. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya didalam nubuatan beliau bahwa Allah swt akan menunjukkan serangan ta’un untuk mendukung kebenaran da’wa beliau. Akan tetapi tatkala Tanda ini sudah zahir ditengah-tengah masyarakat, sekalipun tha’un itu sebagai bukti dukungan terhadap kebenaran da’wa beliau namun didalam hati beliau timbul rasa gelisah dan perihatin atas timbulnya penyakit ta’un itu, karena rasa simpati dan belas kasih terhadap masyarakat sangat bergelora didalam hati beliau. Sebagai gambarannya bisa diketahui dari rintihan do’a-do’a beliau yang dipanjatkan untuk kepentingan masyarakat awam. Seorang sahabat beliau Hazrat Maulana Abdul Karim Sahib mendengar dari Hazrat Ya’kub Irfani mengatakan; Pada suatu waktu saya tinggal didalam bilik (kamar) terletak diatas Baitud Du’a dan tempat itu saya gunakan khas untuk tempat berdo’a. Dari bilik itu saya bisa mendengar rintihan do’a Hazrat Masih Mau’ud a.s yang sangat memilukan dan dengan suara sangat berat beliau berdo’a sambil merintih seakan-akan sedang mengalami kesakitan seperti seorang perempuan sedang melahirkan anak merintih kesakitan.

Hazrat Masih Mau’ud a.s. berdo’a seperti itu demi keselamatan masyarakat awam yang tengah ditimpa musibah penyakit ta’un yang sedang merebak kemana-mana. Beliau memanjatkan do’a seperti ini : Wahai Tuhan ! Jika orang-orang ini musnah karena azab ta’un ini maka siapa lagi yang akan beribadah kepada Engkau ? Sekalipun ta’un itu telah timbul sebagai azab disebabkan orang-orang telah ingkar dan melawan Hazrat Masih Mau’ud a.s. akan tetapi hati beliau sangat gelisah dan selalu berdo’a demi keselamatan kaum beliau dari bahaya wabah ta’un itu dan beliau berdo’a dengan khusyuk agar mereka mendapat hidayah dari pada Allah swt. Untuk itu semua ditengah malam diwaktu manusia sekelilingnya tengah tidur lelap beliau bangun untuk sembahyang dan berdo’a kepada Allah swt sambil menangis. Beliau berulang kali memohon kepada Allah swt seperti ini : Wahai Tuhan ! Jika orang-orang ini musnah karena azab ta’un ini maka siapa lagi yang akan beribadah kepada Engkau ? Inilah ringkasan dan makna daripada riwayat yang telah diceritakan oleh Hazrat Maulana Abdul Karim Sahib r.a. Demikianlah contoh rasa simpaty dan kelembutan hati Hazrat Masih Mau’ud a.s. demi bangsa dan kaum beliau satu teladan yang tidak ada tandingnya. Bagaimanapun wabah ta’un itu sebuah tanda kebenaran dari Allah swt yang telah menjadi sarana bagi sejumlah banyak orang-orang yang berhati lurus dan bersih untuk mendapat hidayah dan masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah.

Hazrat Masih Mau’ud a.s bersabda sambil menunjukkan rasa gelisah : “ Banyak orang-orang yang didalam hati mereka telah melekat kecintaan terhadap kemewahan hidup didunia semoga Allah swt melenyapkan perasaan seperti itu dari kalbu mereka, semoga Allah swt menjauhkan kegelapan ruhani seperti itu dari kalbu mereka. Kehidupan dunia ini sangat labil dan tidak setia dan kehidupan dunia tidak berasas kokoh namun disebabkan kelalaian dan kemalasan manusia yang amat sangat tidak memahami betul apa arti kehidupan dunia yang sebenarnya. Hamba yang lemah ini sangat mengharapkan pertolongan Tuhan Yang Mahakuasa agar hamba ini mampu memberi bimbingan kepada mereka yang lemah itu. Sebagaimana dimasa lampau mereka telah menghadapi berbagai macam kepedihan maka semoga Tuhan memberi kekuatan kepada mereka. Dan semoga Tuhan menjatuhkan kehinaan kepada orang-orang yang menganggap Nur yang cemerlang ini sebagai nur yang membawa kegelapan dan kesombongan serta ketakaburan mereka semakin meningkat dan semoga Tuhan menjadikan mereka malu dan menyesal kerana tidak menganggap nur ini sebagai karunia dari Tuhan dan mereka tidak mensyukurinya bahkan mereka seperti orang-orang jahil dan
04

bodoh terbenam didalam keraguan.” Maka jika rintihan hamba yang lemah ini sampai kepada Rabul Arasy maka sa’at atau zaman itu tidak jauh lagi akan tiba dimana Nur Muhammadi akan nampak kepada orang-orang buta dizaman ini dan kekuatan-kekuatan mu’jizat Ilahi akan menjelma dengan megah dimuka bumi ini.
Kita akan menyaksikan bagaimana Allah swt akan mengabulkan do’a-do’a ini dan kita akan menyaksikan tanda-tanda yang dijanjikan kepada beliau itu sedang mendapat kesempurnaan. Dan bagaimana Allah swt sedang menzahirkan ramainya orang-orang yang menerima kebenaran Imam Zaman dan mereka masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah. Bagaimana Allah swt sedang mengarahkan perhatian manusia terhadap Jema’at Ahmadiyah, sehingga menimbulkan banyak peristiwa-peristiwa menarik tentang itu.

Malik Salahuddin MA Sahib, dalam menuturkan kehidupan Mlv Rahimullah Khan Sahib r.a. telah menulis sebagai berikut : “ Mlv Rahimullah Sahib seorang Muwahid yang sangat tinggi derajatnya. Beliau sering berjumpa dengan orang-orang Alim yang rajin dan tekun melakukan ibadah. Akan tetapi mereka itu sedikit-banyak terlibat didalam kemusyrikan sehingga beliau tidak bersedia untuk melakukan bai’at kepada siapaun diantara mereka itu, setelah melalui perjalanan yang susah dan jauh sampailah beliau ke Swat berjumpa dengan Ahwan Sahib Swat. Saya merasa sangat kecewa menjumpai Ahwan Sahib Swat kerana dia mengajarkan sesuatu yang berbau syirik. Dan tanpa melakukan bai’at saya kembali lagi dari sana.

Maulvi Rahimullah sangat sederhana dan nampak dari penampilan beliau sangat lemah lembut. Setiap waktu beliau sangat mencintai Qur’an dan hadis Rasulullah saw, beliau orang beragama dan teguh keyakinannya kepada Tuhan. Beliau mempunyai kecintaan yang khas terhadap Hazrat Masih Mau’ud a.s. Lama kemudian setelah beliau bai’at kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. dalam keadaan bangun beliau sering mendapat kasyaf dari Allah swt terutama diwaktu beliau mengimami sembahyang, sehingga beliau berulang kali bertemu dalam kasyaf dengan Hazrat Rasulullah saw dan para Anbiya lainnya juga. Tentang kebenaran Hazrat Masih Mau’ud a.s. beliau menerima ilham, ru’ya dan kasyaf yang sangat jelas sekali dari Allah swt. Beliau berkata ; Saya istikharah tentang da’wa Hazrat Sahib (Masih Mau’ud a.s.) maka didalam jawabannya saya melihat sebuah gerabak (carriage) turun dari langit dan tiba-tiba turunlah iham didalam kalbu saya bahwa Al Masih yang dijanjikan sedang turun dari langit. Ketika saya singkapkan kain penutup gerabak itu saya lihat Hazrat Masih Mau’ud a.s. duduk didalamnya. Setelah menyaksikan kasyaf dan menerima ilham itu maka sayapun langsung bai’at kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s.

Dizaman Hazrat Khalifatul Msih II r.a. terdapat sebuah riwayat di Fiji. Sebelum Ahmadiyah berdiri dikepulauan Fiji pendeta-pendeta Agama Kristian sedang giat mengembangkan pengaruh dan ajarannya. Seperti orang-orang Islam orang-orang Kristen juga disana sedang menunggu Nabi Isa a.s. turun dari langit. Oleh sebab itu seorang Islam bernama Bashir Khan telah menulis, katanya pendapat Islam dan Keristen tentang Nabi Isa a.s. sama saja, jadi hati saya memutuskan pada waktu itu bahwa Agama Kristen adalah benar, tidak salah kalau saya menjadi orang Kristen. Diwaktu saya masih menjadi Kristen saya banyak berfikir-fikir tentang Agama Islam, akhirnya Allah swt memberi pengertian kepada saya melalui mimpi. Didalam mimpi itu saya bertemu dengan orang suci dan berkata dengan gagah berani kepada saya : “Hai Muhammad Basyir, sadarlah engkau !! Orang yang engkau sedang tunggu-tunggu itu bukanlah Nabi Isa a.s. melainkan orang lain lagi dan beliau sudah datang kedunia.” Pada waktu itu Muballigh pertama di Fiji Tuan Abdul Wahab Sahib sudah tiba di Fiji. Dan beliau menulis bahwa ayah saya bernama Maulvi Kasim Sahib telah bai’at dan masuk kedalam Jema’at. Pada waktu itu hati saya tidak begitu tertarik terhadap berita ini. Namun tidak lama kemudian perhatian saya mulai tercurah kepada Jema’at Ahmadiyah, kemudian akhirnya dengan lapang dada saya bai’at melalui ayah saya. Setelah bai’at ditangan Hazrat Khalifatul Masih Sani r.a. timbul semangat dan kecintaan yang sangat dalam terhadap Islam dan Allah swt telah memberi pemahaman dan pengertian tentang Agama Islam sehingga dengan yakin saya berani membuktikan kebenaran ajaran Islam serta melawan Keristen untuk membuktikan kebathilan ajaran mereka.

Peristiwa lain lagi dizaman Khilafat Saniah, seorang Ahmadi pertama di Sieraleone bernama Pal Sanfatulla dengan menakjubkan sekali Allah swt telah memberi taufiq kepada beliau untuk menerima kebenaran dan masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah. Katanya pada tahun 1939 ketika saya tinggal disebuah kampung bermimpi bahwa saya sedang membersihkan halaman mesjid dikampung itu. Ketika saya tengah melepaskan lelah berdiri dibawah sebatang pohon dekat Masjid itu, tiba-tiba datang seorang berpakaian putih sambil memegang Qur’an dan Byble. Setelah dekat beliau mengucapkan Assalamualaikum kepada saya. Lalu menanyakan siapa Imam Masjid ini? Saya mau berjumpa dengan beliau!! Lalu saya pergi memanggil Imam itu yang bernama Alfa. Ketika kami kembali beliau merasa hairan melihat orang itu. Akhirnya orang asing itu berdiri didepan mihrab dan beliau mengajak duduk bersama-sama kemudian mulailah beliau mengajarkan Al Qur’an kepada
05

kami. Baru beberapa menit berlalu tiba-tiba beliau keluar kemudian masuk lagi sambil berkata kepada kami, saya akan mengajarkan sembahyang dengan cara yang betul kepada kamu. (Disana pada umumnya pengikut mazhab Imam Malik, sembahyang tanpa melipat dan tanpa meletak tangan didada).Sesudah itu sayapun bangun. Diwaktu pagi saya ceritakan mimpi itu kepada teman-teman muslim. Selanjutnya ia mengatakan, kira-kira seminggu setelah kejadian mimpi itu pagi-pagi saya pergi untuk membersihkan halaman mesjid. Kira-kira setengah jam kemudian saya berdiri dibawah pohon palm untuk melepaskan lelah. Beberapa menit kemudian datanglah seorang Muballigh Ahmadi bernama Alhaj Maulana Nazir Ali Sahib. Yang mengherankan saya adalah apa yang saya lihat dalam mimpi itu sedang saya lihat kenyataannya. Maulana Nazir Ali Sahib seorang Muballigh yang sangat mukhlis dan bersih hati dan pakaian yang beliau pakai persis seperti yang saya lihat didalam mimpi itu. Saya merasa beruntung sekali mendapat kesempatan untuk mengkhidmati tetamu, maka saya bawa beliau kerumah saya sendiri. Setelah itu saya panggil kawan-kawan dan diberitahukan kepada mereka bahwa orang yang saya lihat didalam mimpi itu sekarang sudah datang dirumah saya. Selanjutnya ia katakan bahwa setelah beberapa hari kemudian saya sudah menjadi Ahmadi dan kawan-kawan muslim lainnya juga bai’at masuk Jema’at Ahmadiyah.

Pada zaman sekarang juga Allah swt membersihkan kalbu manusia dan mensucikannya. Kisah tersebut diatas adalah kisah 30 atau 40 tahun yang silam. Namun sekarang saya ingin menceritakan kisah yang telah terjadi tiga empat tahun yang lepas, bagaimana Allah swt menyediakan sarana hidayah bagi hamba-hamba-Nya. Sekarang juga tanda-tanda yang mendukung kebenaran da’wa Hazrat Masih Mau’ud a.s. terus berlangsung tidak pernah berhenti. Syaratnya untuk mendapat hidayah dari Allah swt manusia harus memiliki hati bersih dan suci dan dia sedang berusaha mencari hidayah dengan niyat yang lurus.

Di Al Jazair seorang bernama Haddad Abdul Qadir mengatakan bahwa pada tahun 2004 saya melihat mimpi didalam bulan Ramadhan Mubarak seseorang datang dan berkata kepada saya, mari ikut saya untuk berjumpa dengan Hazrat Rasulullah saw. Saya lihat Nabi Muhammad saw sedang berdiri dibelakang sebuah dinding yang tingginya kira-kira satu meter. Begitu melihat saya beliaupun tersenyum, lalu saya lihat seorang berkulit warna gandum berdiri diantara kedua dinding dimana Hazrat Rasulullah saw sambil menunjuk kepada yang sedang beridiri itu berkata kepada saya : Haza Rasulullah! Ini adalah seorang Rasul Allah. Kemudian beliau pergi kearah timur sedang orang ini tetap berdiri ditempatnya. Katanya, empat tahun kemudian pada tahun 2008 saya lihat didalam TV gambar orang yang berdiri bersama Hazrat Rasulullah saw dan itulah Hazrat Masih Mau’ud a.s. Maka beliau yakni Haddad Abdul Qadir langsung bai’at masuk Jema’at Ahmadiyah.

Begitu juga seorang perempuan di Mesir bernama Halla Muhammad Ali Jauhari Sahibah, katanya saya melihat Hazrat Imam Mahdi bersama Jema’at beliau sedang berjalan diatas air. Saya berkata kepada beliau ; Izinkanlah saya juga ikut barsama Tuan. Maka beliau jawab, nanti pada waktu kembali lagi akan kami bawa ikut bersama. Setelah melihat mimpi itu saya mulai mencari-cari kebenaran didalam Sufiism, karena mimpi ini tdak mungkin salah, namun saya tidak mendapatkan sebarang pengatahuan yang mendukung makna mimpi saya itu. Kemudian saya menyaksikan MTA 3 Al Arabiyya, saya sangat terperanjat melihat gambar yang sama dengan gambar yang telah saya lihat didalam mimpi itu, yaitu Imam Mahdi sedang berjalan diatas air.
Abdurrahim Fanjan Sahib dari Irak berkata, dalam mimpi saya berjumpa dengan Imam Mahdi a.s. berkata kepada saya : Engkau salah seorang dari antara kami juga mari bai’at dan masuklah Jema’at bersama kami. Maka saya tidak tunggu-tunggu lagi langsung bai’at.

Demikian juga diterima kisah dari Mauritius seorang Muballigh kita menulis katanya, sebuah pulau kecil bernama Roldrick berpenduduk 31000 orang, semua penduduk disana beragama Kristen Katholik. Katanya diwaktu pagi saya keluar untuk bertabligh bersama seorang Kristen yang sedang ditablighi. Sampailah kami kerumah seorang ibu yang dituju itu yakni ibu dari teman yang dibawa tabligh ini. Setelah berjumpa dengannya kamipun mulailah bertabligh kepadanya. Nenek dari pada anak ini berkata ; Pesan yang anda terangkan sungguh benar dan saya menerima dengan hati senang, sebab semua ahli rumah menjadi saksi bahwa sebelum anda sampai disini saya telah melihat mimpi bahwa ada orang asing datang dan saya pegang tangannya dan saya katakan hubungan kita yang sedang dirintis ini saya setuju sekali. Nenek itu berkata, ketika anda sedang datang menuju rumah kami saya lihat dari jendela dan saya berkata didalam hati saya inilah orang yang pernah saya lihat didalam mimpi itu. Kedatangan yang kedua kalinya saya membawa hadiah Al Qur’an untuknya. Kemudian datang untuk yang ketiga kalinya saya membawa borang (formulir) bai’at dengan harapan orang-orang ini akan bai’at. Pada waktu itu saya lihat perempuan itu menangis sambil mencucurkan air mata dan berkata : Saya tidak merasa ragu sedikitpun untuk mengisi form bai’at ini karena kemarin saya telah bermimpi bahwa kepada saya diberikan dua lembar kertas dan seperti inilah yang
06

anda bawa dan orang-orang yang duduk dihadapan ini semua sebagai saksi sebab semua kisah mimpi itu telah saya jelaskan kepada mereka. Akhirnya beliau itu bai’at masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah.
Sebuah kisah yang terjadi di Amerika muballigh disana telah menulis, ada sebuah famili dari Mexico terdiri dari 5 orang, nama perempuan dari famili itu Jorido Marilo, dipangginya Mori. Sekalipun mereka ini orang-orang Katholik tapi tidak mengamalkan ajaran agama itu. Ketika beliau berumur 27 tahun jatuh sakit dan dibawa ke Hospital dan selalu berdo’a kepada Tuhan Yang Tunggal. Katanya pada waktu di Hospital saya melihat gambar Hazrat Masih Mau’ud a.s. didalam mimpi dan gambar beliau itu berada didalam dinding cermin. Saya coba sentuh gambar beliau itu dengan harapan saya bisa sembuh dari penyakit saya. Dan sungguh betul saya menjadi sembuh dari penyakit saya setelah menyentuh gambar beliau itu dan semenjak itu saya tidak pernah jatuh sakit lagi. Dan gambar (photo) itu begitu mengesankan sehingga tidak bisa saya lupakan. Selanjutnya berkata ; Saya berjumpa dengan seorang perempuan Ahmadi Mexico, beliau memberi sebuah buku kepada saya untuk dibaca sambil memperkenalkan Ahmadiyyah kepada saya. Didalam buku itu saya melihat gambar Hazrat Masih Mau’ud a.s. Setelah melihat gambar beliau itu saya menangis terharu dan timbul rasa syukur kepada Allah sehingga saya langsung menerima kebenaran beliau dan bai’at bersama suami dan semua anak-anak saya. Alhamdulillah !! Beliau ini seorang wanita terpelajar dan sangat cerdas sekali.

Seorang Muballigh di Bulgaria juga telah menulis sepucuk surat mengatakan, seorang Keristian sudah lama sedang ditablighi. Isteri beliau sudah ba’at lebih dulu namun suaminya ini belum bersedia bai’at sebabnya keluarga suaminya itu orang-orang Kristen yang kuat dan bertugas menjaga Greja. Pada tahun 2005 beliau diundang menghadiri Jalsah di Germany, beliau sangat terkesan oleh suasana jalsah itu namun beliau belum bersedia untuk bai’at. Pada suatu hari beliau datang dan berkata kepada saya; Sekarang saya mau bai’at dan saya mau menjadi orang Ahmadi. Saya tanya kenapa begitu cepat mau bai’at, apa sebabnya ? Katanya sudah dua malam terus menerus saya bermimpi bertemu dengan Hazrat Khalifatul Masih Khamis dan berkata kepada saya ; “Jika engkau tidak mau datang saya sendiri akan datang kepada engkau. Beliau datang kerumah saya sehingga saya merasa malu kepada beliau. Setelah melihat mimpi itu saya cepat datang kesini untuk bai’at. Demikianlah caranya Allah swt memberi hidayah kepada hamba-Nya yang Dia sukai.

Dari Kuwait seorang bernama Abdul Aziz Sahib mengatakan ; Pada malam Eid saya mimpi melihat Hazrat Masih Mau’ud a.s. Dalam mimpi itu saya seolah-olah sedang mengerjakan so’alan peperiksaan (so’al-so’al ujian). Hazrat Masih Mau’ud a.s. mendekati saya dan memegang so’alan peperiksaan (kertas ujian) itu. Diwaktu itu orang lainpun nampak banyak sekali yang sedang mengerjakan peperiksaan (ujian). Huzur memberi tanda tick pada kertas peperiksaan (kertas ujian) saya.Setelah itu saya lihat diri saya berada di Mesjid dan nampak banyak sekali orang-orang sedang berkumpul dan Hazrat Khalifatul Masih Khamis atba juga ada disana dan beliau sedang melihat kearah saya. Didalam mesjid ramai orang duduk dan tengah melakukan bai’at. Lalu saya mendekat kesana dan duduk lalu ikut bai’at bersama-sama disana.

Dari Moscow Muballigh kita menulis bahwa pada tanggal 27 Mei Hidayatullah Sahib datang ke Mission House beliau ingin bai’at masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah. Beliau berkata ; Hari ini Tuan harus mengambil bai’at saya, sebab tadi malam saya mimpi Hazrat Masih Mau’ud a.s. datang kepada saya, saya tidak mau mengundur-undurkan waktu lagi !! Beliau menjelaskan mimpinya dengan suara berat dan penuh perasaan haru. Beliau berjumpa dengan Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan bersabda kepada beliau : Peganglah tangan-ku kuat-kuat supaya engkau jangan binasa. Lalu saya berkata kepada beliau ; Bagaimana saya harus pegang tangan Huzur, saya tidak mempunyai kekuatan. Maka beliau sendiri telah memegang tangan saya dengan kuat sekali.
Dari Burkinapaso Ishaq Sahib mengatakan bahwa didalam sebuah mesjid Ghair Ahmadi seorang Imam memberi khutbah menentang Jema’at Ahmadiyah dan dia sangat keras melarang mendengar siaran Radio Jema’at. Para Ulama tidak mempunyai senjata lain kecuali mengatakan kepada orang-orang awam ; Jangan mendengarkan siaran Radio orang-orang Ahmadiyah. Seperti cara-cara orang Mekah dizaman permulaan Islam. Katanya, jika kami tidak mendengarkan Radio orang-orang Ahmadiya bagaimana kami bisa mengetahui perkara yang benar ? Imam masjid itu berkata : Tidak ! Sama sekali jangan mendengarkan Radio mereka! Selanjutnya Ishaq Sahib mengatakan ; Saya terus berusaha mencari jalan bagaimana menghilangkan keraguan saya. Akhirnya saya usulkan didepan Imam dan orang lain juga ramai ada disana, yaitu tulislah semua nama firqah (Golongan) yang ada dinegeri Burkinafaso masing-masing diatas secarik kertas untuk diadakan undian, lalu akan disuruh seorang anak untuk mengundinya.Nanti nama firqah apapun yang keluar pasti ia benar. Maka
07

mulailah diundi, salah satu kertas diambil oleh seorang anak disaksikan oleh semua yang hadir. Ketika dibuka ternyata keluar nama Ahmadiyah. Namun melihat demikian Imam Masjid tidak merasa puas dan ia menyuruh untuk diundi sekali lagi. Kedua kalinya diundi lagi, maka keluarlah nama Jema’at Ahmadiyah lagi. Kedua kalinyapun Imam Sahib tidak merasa puas. Sampai tiga kali diundi tetap nama Jema’at Ahmadiyah yang keluar. Imam Mesjid merasa sangat gelisah dan malu, namun peristiwa itu menambah kuat keyakinan Ishaq Sahib, lalu beliaupun beriman dan bai’at.

Ada lagi peristiwa seperti itu, Amir Jema’at Burkinapaso menulis katanya, pada tahun 2004 ketika Khutbah Jum’ah saya disiarkan di TV seorang teman ghair Ahmadi menelpon menyatakan ingin berjumpa dengan saya. Diwaktu berjumpa ia mengatakan bahwa setelah mendengar khutbah Jum’ah itu saya telah mengadakan perobahan yang cukup besar pada diri saya. Oleh sebab itu saya ingin bai’at dan masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah. Demikianlah Allah swt menyediakan sarana atau jalan untuk hamba-Nya agar mendapat hidayah.

Di Bosnia juga ada seorang pemuda yang sedang ditablighi masuk Jema’at karena mimpi. Anak muda itu sendiri telah menulis surat menceritakan kisah mimpinya. Katanya saya mimpi sedang berjalan disebuah kota besar, disana sedang terjadi keributan. Disana saya lihat banyak sekali orang-orang Islam, Yahudi, Kristen dan lain-lain sedang berjalan berpusing-pusing dalam keadan gelisah melewati lorong-lorong yang kotor nampaknya mereka sedang kehilangan jalan. Tiba-tiba pandangan saya tertuju kearah sebelah kanan, apa yang saya lihat, sebatang pohon yang sangat rindang dan indah sekali. Dibawah pohon itu terlihat orang-orang sedang bekerumun diantaranya ada yang memakai pakaian putih dan memakai sorban. Sekalipun suasana sedang ribut namun mereka nampak tengah berkumpul dengan tenang sekali dan air muka mereka nampak berseri-seri. Dalam mimpi itu juga saya berkata didalam hati saya : “Mereka ini pasti orang-orang Ahmadi. Saya mendekati mereka dan berusaha menggabungkan diri dengan mereka. Setelah melihat mimpi itu sayapun terus ba’ait masuk Jema’at Ahmadiyah.” Tidak terhitung banyaknya kisah-kisah seperti ini terjadi diberbagai negara didunia berkaitan dengan kebenaran Jema’at Ahmadiyah.

Muballigh Fiji telah menulis sebagai berikut : Ada seorang Hindu berumur 16 tahun, dia sudah kawin dengan seorang perempuan Islam yang berasal dari Hindu. Kami datang untuk berjumpa dirumah mereka, namun pada waktu itu isterinya tengah tidur karena sakit. Suaminya sambil menangis menceritakan sebuah mimpi katanya; “Ada dua orang datang kepada saya, orang-orangnya pakaian-pakaiannya, topi-topinya persis seperti yang Tuan-tuan pakai ini. Mereka mengajak saya untuk masuk Islam.” Sesudah melihat mimpi itu diapun bai’at masuk Jema’at.
Di Jerman ada Muslim Kurdi bernama Kassim Dall isterinya orang Jerman beserta anak-anak perempuannya datang ke Tabligh Stall Jema’at. Dia mulai berbicara tentang gambar (photo) Hazrat Masih Mau’ud a.s. Di bilang : Siapa yang bisa datang setelah Nabi Muhammad saw ? Setelah berbincang-bincang selama 15 minutes mereka diajak makan bersama. Setelah itu diadakan diskusi tabligh dan dihadiahkan kepadanya dua buah buku Jema’at untuk dibaca. Setelah dua hari dia telephone saya, katanya buku yang diberikan kepada saya tidak saya baca dan sudah saya bakar sebab Maulvi kami berkata jangan membaca tulisan apapun dari Jema’at Ahmadiyah. Saya jawab tidak apa-apa, anda datanglah lagi pada hari Kamis, persahabatan kita tidak boleh putus walaupun anda percaya ataupun tidak percaya. Maka datanglah dia pada hari Kamis itu dan ia sedang berpuasa. Sekarang dari rumah orang Ahmadi tidak akan makan makanan apapun katanya. Perbincangan sangat panjang dengannya akhirnya sampailah waktu untuk dia berbuka puasa. Makananpun disediakan dan iapun akhirnya terpaksa makan juga. Saya katakan kepadanya, dalam masalah kebenaran janganlah anda mendengar kata-kata Maulvi. Tentang kebenaran Hazrat Masih Mau’ud a.s. berdo’alah selama 40 hari kepada Allah swt dengan hati bersih, selama waktu itu hilangkan kebencian dari dalam hati anda, kosongkan hati anda dari bermacam perasaan yang tidak baik. Katanya baru sampai pada hari ketiga dia telephon menanyakan apakah ada photo Hazrat Khalifatul Masih Khamis ? Dijawab ya ada ! Katanya lagi ; Saya tinggalkan pekerjaan sekarang juga saya mau datang untuk mengambil photo itu. Saya tanya apa sebabnya ? Saya
08

mendengar suara ghaib katanya, “ Sekarang kamu minta bukti ? Bukti sudah Aku beritahukan kepada kamu” Dan dia ceritakan mimpinya juga katanya saya (Huzur) sedang memimpin sebuah lasykar dan Malaikat juga bersama saya. Akhirnya orang itu yaitu Kassim Dall bai’at masuk Jema’at. Alhamdulillah !
Demikianlah beberapa kissah dan peristiwa tentang orang-orang yang mendapat hidayah dari Allah swt untuk menerima kebenaran. Sesungguhnya banyak sekali, tidak terhitung banyaknya kissah dan peristiwa semacam itu didalam Jema’at diseluruh dunia. Diantaranya sudah diceritakan diwaktu Jalsah salanah. Sekarang waktu sangat sempit tidak mungkin bisa diceritakan semuanya. Mula-mula saya fikir di Qadian juga akan diceritakan peristiwa-peristiwa menarik semacam itu namun tidak dapat kesempatan untuk pergi kesana. Demikianlah caranya Allah swt memberi hidayah kepada hamba-hamba-Nya yang Dia sukai dan sampai sa’at ini terus berlangsung pertolongan dan dukungan terhadap kebenaran da’wa Hazrat Masih Mau’ud a.s. Kita berdo’a semoga Allah swt terus-menerus memperlihatkan jalan yang lurus kepada manusia didunia dan semoga Dia juga memelihara kita semua untuk tetap berpegang pada hidayah-Nya. Amin !!

Hazrat Rasulullah saw telah mengajarkan banyak sekali do’a-do’a kepada kita supaya kita tetap berpegang pada hidayah-Nya. Hazrat Ali r.a. menceritakan katanya Hazrat Rasulullah saw bersabda kepada saya: “ Katakanlah, wahai Allah !! Berilah hidayah kepadaku dan tetapkanlah aku diatas jalan yang lurus !!” Didalam do’a ini minta hidayah dan minta supaya tetap diatas jalan lurus. Jalan lurus maksudnya sangat lurus seperti lurusnya sebuah panah. Tentang jalan lurus ini sudah saya jelaskan dari sabda-sabda Hazrat Masih Mau’ud a.s. yaitu harus diingat tiga macam perkara ; memenuhi hak-hak Allah swt, memenuhi hak-hak sesama manusia dan memenuhi hak-hak diri sendiri. Akan tetapi tujuan dari semua itu untuk menjurus kepada Tauhid atau ke Esaan Tuhan. Harus selalu ingat kepada Allah swt.

Abu Ishaq r.a. meriwayatkan katanya, Hazrat Rasulullah saw biasa membaca do’a berikut ini : “ Wahai Allah !! Aku memohon hidayah, taqwa, kesucian jiwa dan nikmat-nikmat kepada Engkau.” Abu Malik r.a. meriwayatkan katanya, apabila seseorang masuk Islam maka Hazrat Rasulullah saw berdo’a seperti berikut ini : Allahumaghfirli, warhamni waahdini, warzuqni ! Wahai Allah ! Ampunilah dosa-dosaku, kasihanilah daku berilah hidayah padaku, dan anugerahkanlah rizki padaku ! Mendapat hidayah maksudnya adalah apabila manusia mendapat hidayah dari Allah swt maka kedudukan orang itu terus meningkat sebab hidayah tidak akan berhenti melainkan akan terus diperoleh demi peningkatan martabah ruhani manusia lebih tinggi lagi. Do’a-do’a seperti itu juga terdapat didalam Kitab Suci Al Qur’an yang telah saya jelaskan pada khutbah-khutbah yang telah lampau. Banyak orang bertanya kepada saya tentang do’a-do’a yang biasa dibaca menjelang Sadsalah Jubili Khilafat. Sekarang Jubili Khilafat sudah berlalu apakah membaca do’a itu harus diteruskan atau diberhentikan ? Saya katakan, seharusnya manusia memanjatkan do’a-do’a itu lebih banyak lagi dari yang sudah-sudah. Do’a-do’a itu tujuannya agar manusia menjadi terbiasa memanjatkan do’a bagi abad-abad yang akan datang juga. Tidak ada alasan untuk berhenti membaca do’a itu bahkan setiap orang Ahmadi harus lebih banyak lagi membaca do’a-do’a itu. Do’a itu diantaranya dari Al Qur’an yaitu :

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً‌ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Artinya : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bengkokkan hati kami sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan berilah kami rahmat dari sisi Engkau, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. (Ali Imran : 9) Jadi do’a ini harus dibaca atau harus dihentikan membacanya? Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Hai Tuhan Yang Mulia ! Berilah hidayah kepada semua kaum yang bertabiat baik, supaya mereka beriman kepada Kalam Engkau yang Kamil dan Muqaddas, Qur’an Syarif yang turun kepada Rasul Maqbul Engkau,Rasul yang paling mulia, Muhammad Mustafa saw. Dan supaya mereka berjalan diatas perintah-perintahnya, supaya mereka menjadi orang-orang yang banyak memperoleh faedah dari barkat-barkatnya, yang biasa orang-orang mukmin memperolehnya didunia ini.
09

Saya ingin menjelaskan sebuah do’a khas dari do’a-do’a Hazrat Rasulullah saw yang telah saya jelaskan sebelum ini yaitu : اَللَهمَّ اهْدِ قَوْمِيْ فَاِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ artinya : Wahai Tuhan kami !! Berilah petunjuk kepada kaumku sebab mereka tidak kenal siapa aku ini! Do’a ini dipanjatkan dimasa perang Uhud ketika beberapa buah gigi beliau telah syahid dan wajah mubarak beliau telah mengalami luka-luka, hal itu sangat menyusahkan hati para sahabah r.a. Para sahabah r.a. meminta kepada Hazrat Rasulullah saw agar memanjatkan do’a buruk demi kehancuran mereka yang telah menyakiti beliau. Beliau bersabda : Aku telah diutus bukan untuk menyesali atau melaknat manusia, melainkan aku diutus oleh Allah swt untuk menjadi da’i kepada Allah dan menjadi rahmat bagi ummat manusia. Maka do’a inilah yang beliau baca yaitu : اَللَهمَّ اهْدِ قَوْمِيْ فَاِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ artinya : Wahai Tuhan kami !! Berilah petunjuk kepada kaumku sebab mereka tidak kenal siapa aku ini. Jadi, inilah do’a yang telah diajarkan Tuhan kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. juga dan Jema’at beliau juga harus sering membaca do’a ini. Mengingat situasi dan keadaan sangat buruk di Pakistan pada waktu sekarang ini, maka orang-orang Pakistan secara khas harus banyak-banyak membaca do’a ini. Perlawanan terhadap Jema’at Ahmadiyah disana semakin meningkat setiap waktu, sebabnya tiada lain adalah mereka sudah melupakan ajaran Islam yang sejati sehingga akibatnya mereka menderita banyak kesulitan dan kesusahan. Dan pemimpin bangsa disana tidak faham apa yang sedang berlaku sekarang disana dan apa yang akan berlaku dimasa yang akan datang. Selama mereka tidak melangkah kearah hidayah yang telah datang dari Allah swt keadaan mereka akan terus berjalan seperti itu. Oleh sebab itu kita harus berdo’a, semoga Allah swt mengasihani negara dan bangsa disana. Kita dengan hati yang ikhlas dan khusyu harus berdo’a bagi mereka itu, sekalipun dibeberapa tempat penindasan terhadap orang-orang Ahmadi semakin meningkat disana. Ada saja orang Ahmadi yang dianiaya bahkan ada juga yang disyahidkan. Nyawa manusia sudah tidak berharga lagi dinegara itu. Orang-orang Ahmadi telah dipukuli, dianiaya dengan sangat kejam dan disyahidkan disana disebabkan hanya karena mereka telah beriman kepada Imam Zaman yang telah dijanjikan. Setiap hari diterima berita ada saja orang yang menyakiti dan menyusahkan orang-orang Ahmadi dan menyiksa mereka secara kejam. Dua hari sebelum ini seorang Muballigh kita sedang dalam perjalanan pulang setelah menghadiri Jalsah Yaumi Muslih Mau’ud disebuah desa, ketika sedang berdiri menunggu bas tiba-tiba datang dua orang menaiki speda motor lalu menembak beliau. Sekalipun banyak orang-orang disana, setelah lari dari sana mereka kembali lagi kemudian menembak Muballigh kita kedua kalinya. Sasaran peluru itu mengenai kedua belah kaki beliau dan beliau langsung diangkut ke Hospital untuk dirawat disana. Semoga Allah swt segera memberi kesembuhan kepada beliau. Amin !

Bangsa itu harus dido’akan supaya Allah swt memberi akal kepada mereka. Para pemimpin bangsa disana tidak memahami apa yang harus mereka kerjakan, dikalangan mereka sendiri tengah berlaku pengkhianatan dan penyelewengan sebab kejujuran sudah hilang sirna. Karena mereka sudah berada dibawah pengaruh para Mullah, korupsi dan penyelewengan serta ketidak jujuran dikalangan mereka semakin meningkat setiap hari. Keadaan negara secara menyeluruh sudah sangat mengkhawatirkan. Semoga Allah swt mengasihani mereka. Amin !!
Pada hari ini akan dilakukan sembahyang jenazah ghaib yang telah meninggal beberapa waktu yang lepas, diantaranya Mubashir Ahmad Sahib Bin Mahmud Ahmad Sahib Karachi umur 42 tahun, yang telah ditembak dan disyahidkan oleh orang tidak dikenal pada tgl 22 February 2009. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Beliau sangat mukhlis, patuh menunaikan salat lima waktu dan semangat sekali melakukan da’wat ilallah (bertabligh). Semoga Allah swt meninggikan derajah beliau disisi-Nya. Beliau meninggalkan seorang isteri, dua anak lelaki dan seorang anak perempuan. Semoga Allah memberi perlindungan dan keselamatan kepada mereka semua yang ditinggalkan.

Jenazah yang kedua, Munir Hamid Sahib seorang anggauta Jema’at terhormat Afro-American
Ahmadi. Beliau wafat tgl 21 Februari 2009 pada umur 70 tahun. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un ! Beliau bai’at sendiri pada tahun 1957 pada umur 15 tahun. Beliau seorang Ahmadi yang sangat mukhlis, patuh ta’at dan selalu berlomba dalam mengkhidmati Jema’at. Beliau pernah menjadi Qaid Khuddamul Ahmadiyah pertama USA. Menjadi Sadr Jema’at Philadelphia selama 30 tahun berturut-turut. Sejak tahun 1979 sampai wafat beliau menjabat sebagai Naib Amir Jema’at USA. Kedua orang tua beliau bukan Muslim melainkan penganut Keristian. Ibunya bekerja sebagai Missionary didalam Greja dan ia selalu berusaha menarik beliau untuk ikut haluan kepercayaannya. Kebanyakan saudara lelaki dan perempuan beliau sering menentang keimanan beliau. Bagaimanapun beliau masuk Jema’at diwaktu masih kecil. Diwaktu beliau mau masuk Jema’at, mengikut peraturan Jema’at di USA apabila
10

anak masih muda mau masuk Jema’at harus ada persetujuan dari orang tua atau salah seorang saudara yang paling senior, bahwa dia atas kehendak sendiri telah masuk kedalam Jema’at. Ketika surat bai’at sudah diisi dan ditanda tanganinya sendiri, maka ibunya menolak tidak bersedia menanda tanganinya. Ibunya bilang, kamu orang yang paling baik didalam keluarga kita, sekarang kemana kamu mau pergi ? Beliau jawab, “Saya telah masuk Islam Ahmadiyah karena membaca The Philosophy of The Teachings of Islam.” Beliau menulis surat kepada Hazrat Khalifatul Masih II r.a. Setelah menerima jawaban dari beliau iman beliau semakin maju. Beliau sangat sederhana, berperangai ramah dan lembut, sifat merendahkan diri menghiasi akhlaq tinggi beliau, sangat baik dan mukhlis. Saya sering berjumpa dengan beliau di London ataupun di Amerika. Beliau menghadap kepada saya dengan akhlaq yang sangat menyenangkan. Cara menyampaikan pidato didalam Jalsah sangat mengesankan. Beliau sangat mencintai Hazrat Rasulullah saw dan dengan Hazrat Masih Mau’d a.s. beliau mempunyai kaitan sangat erat. Apabila mengenang Hazrat Rasulullah saw sering beliau mencucurkan air mata. Hubungan dengan para Khulafa Jema’at sangat erat sekali karena kecintaan beliau sangat dalam terhadap Khulafa Jema’at. Bila saja beliau berjumpa dengan saya selalu diliputi dengan perasaan haru dan cinta yang sesungguhnya. Waktu saya mengunjungi Amerika beliau tidak hadir didalam Jalsah disebabkan sakit dan keadaannya sudah uzur. Semoga Allah swt meninggikan derajat beliau disisi-Nya. Beliau meninggalkan seorang isteri dan seorang putera dan dua orang puteri. Semoga Allah memberi taufiq kepada keluarga yang ditinggalkan untuk meneruskan kebaikan-kebaikan Munir Hamid Sahib. Beliau juga salah seorang dari mereka yang mendapat bimbingan dan hidayah secara khas dari Allah swt. Sehingga dalam umur masih muda sekali beliau telah mendapat taufik masuk Jema’at.

Jenazah yang ketiga adalah Mukarram Mahmud Ahmad Darwesy Qadian. Beliau juga wafat pada tanggal 25 Februari 2009. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un ! Beliau juga sangat mukhlis dan baik, sangat patuh menunaikan salat lima waktu. Beliau sangat rajin dan giat berkhidmat kepada Jema’at. Beliau meninggalkan seorang isteri, tiga orang putera dan tiga orang puteri.
Jenazah keempat Saeeda Yusuf Sahibah, isteri dari Kamal Yusuf Sahib, wafat pada tanggal 25 Februari setelah mengalami sakit cancer yang cukup lama. Kamal Yusuf Sahib adalah Muballigh di Scandinavia sangat rajin dan kerja keras sebagai muballigh disana. Semoga Allah swt meninggikan derajat beliau disisi-Nya. Amin !! Beliau mempunyai dua anak lelaki dan seorang anak perempuan.

Jenazah kelima adalah Amatul Hai Sahibah wafat pada tgl 27 January 2009 dan suami beliau Bashir Ahmad Sialkoty wafat pada tgl 25 February 2009. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un ! Beliau-beliau itu adalah orang tua dari Zahoor Sahib, pegawai di private secretary office London. Kedua-duanya sangat baik dan mukhlis. Beliau-beliau termasuk orang-orang pertama yang menghuni Rabwah dan mulai menjalankan niaganya di Rabwah. Beliau meninggalkan seorang anak perempuan dan lima orang anak lelaki. Semoga Allah swt meninggikan derajat beliau berdua disisi-Nya. Amin !!
Alihbahasa dari Audio Urdu oleh Hasan Basri



ShareThis

 

Kembali lagi ke atas